Selasa, 04 Mei 2010

NASEHAT DARI OM BOB SADINO


1. Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.

2. Miskin Keberanian untuk memulai – Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.

6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.

10. Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas – Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas.

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,

16. Menacampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.

20. Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.

Sabtu, 24 April 2010

Facebook di Tangan Para Pendekar

Sebulan terakhir ini media massa lumayan gencar memberitakan Facebook dari sisi negatif, dengan judul yang kadangkala bombastis, seperti “ABG Korban Facebook Ngaku Bersebadan 3 Kali”, “Korban Facebook Makin Banyak”, “Remaja Korban Penculikan via Facebook”, dan sejenisnya. Judul-judul yang menyudutkan Facebook itu bukan hanya mendominasi media cetak, tetapi juga teve. Bahkan Kompas.com pun, yang terkenal dengan kehati-hatiannya, juga terjebak pada judul yang sejenis, seperti Lagi, Remaja Jadi Korban Facebook. Facebook tiba-tiba menjadi biang masalah. Media Social ini dituduh sebagai penyebab celaka.

Padahal Facebook hanyalah medium. Tanpa ada yang menyalahgunakan, medium itu bersifat netral.

Ibarat pisau, Facebook dapat digunakan untuk hal-hal yang negatif.

Mereka yang biasa menipu dengan medium lain, misalnya lewat SMS dgn mengirim SMS berhadiah jutaan rupiah tapi sesungguhnya menggerogoti uang korbannya, akan menggunakan medium apapun untuk mencari korbannya. Demikian juga para penjaja prostitusi, penjaja mimpi kaya mendadak, penyuka seks anak-anak dan lainnya. Facebook yang sedang digandrungi merupakan medium baru ampuh untuk menjerat calon korban. Maka para korban ini bukanlah korban Facebook, tetapi korban penjahat via Facebook.

Ibarat pisau, meski berniat positif jika tidak tahu cara menggunakannya, maka juga bisa berakibat negatif.

Orang tua sering melarang anak-anak di bawah umur atau balita bermain pisau karena bisa melukai anak tersebut. Pisau hanya boleh digunakan oleh mereka yang berhak. Sama juga dengan Facebook. Aturan Facebook sudah jelas dan terang benderang. Hanya mereka yang sudah berusia 13 tahunlah yang boleh menggunakannya. Anak-anak tidak berhak menggunakan Facebook!

Bahkan orang dewasa pun, ketika menggunakan Facebook, harus mau belajar bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh, dalam hal social networking, Facebook lebih tepat digunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman lama yang sudah kita kenal ketimbang mencari teman sebanyak-banyaknya yang sesungguhnya tidak kita kenali sama sekali. Teman-teman baru inilah yang dalam banyak kasus terbukti merugikan. Maka saran saya, jika belum pernah bertemu darat, janganlah menerimanya sebagai teman di FB. Contoh lain, karena tidak paham etika, kita seringkali menyampahi halaman FB orang lain dengan iklan, tag foto, dan sejenisnya yang tidak ada hubungannya dengan orang tersebut sehingga menjengkelkan mereka.

Semakin paham kita menggunakan FB, semakin banyak dampak positifnya. Semakin sering kita berlatih menggunakan pisau, semakin ahli kita menggunakannya, dan semakin hebat pula dampak positifnya. Pisau di tangan pendekar, akan jauh berbeda hasilnya dengan pisau di tangan amatir.

Facebook di Tangan Para Pendekar

Selain untuk memperkuat tali silaturahim yang terputus karena jarak dan waktu, di tangan para pendekar, FB dapat dimanfaatkan secara positif. Ini beberapa contohnya:

1. Seorang eksportir mebel asal Jepara misalnya, menyediakan rumah besarnya secara cuma-cuma sebagai kantor “Facebook Jepara”, sebagai tempat belajar bagi para pengusaha Jepara agar bisa meningkatkan ekspor mebel via online, sekaligus memanfaatkannya sebagai forum untuk mendidik anggotanya untuk meningkatkan bisnis mereka. Dari kantor inilah lahir banyak pengusaha mebel online yang menembus pasar Eropa dan belahan dunia lain, menyumbang devisa yang cukup besar ke negeri ini.

2. Para produsen, terutama kerajinan tangan seperti batik, tas, sepatu, baik terbuat dari kulit maupun non kulit, banyak yang memanfaatkannya untuk menjual produknya. FB digunakan sebagai kanal baru penjualan. Ada yang mengaku bisa membeli mobil baru hanya menjual batik via FB. Bahkan seorang produsen herbal bisa meraih omset sangat tinggi di jejaring sosial ini.

3. Bagi yang haus ilmu, FB adalah tempat istimewa mendulang ilmu. Dengan mengikuti grup-grup yang kita minati, kita bisa belajar banyak dari anggota grup tersebut. Atau, dengan berteman dengan orang-orang yang istimewa dan bernilai plus, kita dapat menyerap ilmu dan kebijakannya yang sering dibagikan melalui status maupun notes-nya.

4. Bagi para simpatisan gerakan tertentu, dapat memanfaatkan FB untuk menggerakkan simpati. Gerakan mengumpulkan koin untuk membela Prita yang diancam penjara karena dituduh mencemarkan nama baik dalam kasus melawan RS OMNI dengan mudah digerakkan lewat FB. Demikian juga gerakan mengumpulkan koin untuk membantu operasi Bilqis, balita yang mederita kelainan hati, gerakan mengumpulkan beasiswa, gerakan mengumpulkan dana untuk Dompet Dhuafa , Dompet Umat dan sejenisnya berjalan bagus di medium ini.

5. Bagi yang sadar citra diri, FB dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk personal branding. Kita ingin dikenal sebagai apa, dapat dibangun secara konsisten di medium ini.

Hal-hal positif itulah yang antara lain saya sampaikan ketika menjadi bintang tamu di acara eLife Style di MetroTV, Minggu 28 Februari 2010 kemarin.

Dari sudutpandang inilah saya menyarankan para pengguna FB untuk memahami FB lebih baik lagi agar tidak salah menggunakannya. Syukur-syukur bisa menjadi pendekar-pendekar FB yang bisa memanfaatkan FB seoptimal mungkin untuk hal-hal positif. Atau bahkan kalau bisa menciptakan jurus baru yang bisa dibagi ke pengguna FB lainnya.

Oleh : Nukman Luthfie

Sabtu, 17 April 2010

Catatan orang2 hebat di Pesta Wirausaha 2010 sesion 2

SUSI PUJI ASTUTI:

1. Decision is better than no decision, walaupun salah! Kesalahan bisa diperbaiki.
2. Ijazah saya hanya SMP, tapi saya pekerjakan pilot dari 28 negara. Saya belajar ilmu dari 28 negara, jadi saya lebih pintar dari semua anak buah saya.
3. Kalau yakin akan sebuah keputusan lakukan saja, walau 1.000 orang di sekitar menentang & mencemoohmu.
4. Berangkat dengan mengenali kapasitas, kemampuan, dan ukuran diri sendiri.
5. Saya mengerjakan hal-hal yang tidak dilakukan orang lain: membuat bandara di desa-desa, mengoperasikan pesawat baru ber-AC dgn pilot handal di pedalaman. Akhirnya armada lain dgn pesawat tua mati dengan sendirinya, dan saya jadi tidak punya pesaing.
6. Mimpilah, then we go to the right direction to make the dream come true.

NUKMAN LUTHFIE:

1. Saat ini di Indonesia terdapat 35 juta unique user/IP pengguna internet, kemungkinan jumlah riilnya sekitar 50 juta. 44% online setiap hari, 70% online lebih dari 2 jam.
2. Pengusaha selalu cari tempat ramai di mana (calon) pembelinya berada. Wajib seorang pengusaha punya akun Facebook ( > 21 juta pengguna di Indonesia) & Twitter (> 5 juta).
3. Walau Facebook & Twitter booming, haram seorang pebisnis tidak mengupdate blog. Minimal harus diupdate seminggu sekali.
4. Biasakan tiap hari buka Google Trends & Google Analytics –> segera buka cabang di daerah pemberi kontribusi pengunjung terbanyak.
5. Branding – Awareness – Consideration – Favorability – Purchase Intense – Purchase – Loyalty.
6. Lakukan branding melalui website, iklan online, FB/Twitter, kartu nama, kaos, topi, buku, dll.
7. Membuat buku itu penting!
8. Keys to web brand loyalty: ease of navigation, fast response, … (lanjutannya tidak terkejar, mohon ada yang menambahkan ^_^)
9. Killer of web brand loyalty: outdated information, slow response time, site downtime, poor customer service.

CHAIRUL TANJUNG:

1. Di awal usaha saya bekerja 18 jam sehari termasuk Sabtu dan Minggu. Jaman seusia anda paling banyak saya tidur 4 jam/hari. Sekarang saya masih bekerja 14 jam sehari.
2. Tanpa kerja keras kesuksesan itu omong kosong.
3. Kerja keras harus dibarengi kerja cerdas dan kerja efektif. Saat bekerja saya tidak baca koran, tidak ngobrol, tidak nonton tivi, dll. Makan siang saya lakukan sambil menerima para tamu & staf untuk bergantian menyampaikan pokok-pokok pikirannya @ 3 menit.
4. Berapa lama anda bekerja, seberapa cerdas, dan seberapa efektif (dibanding saya/CT)? Saya mencapai posisi ini setelah bekerja selama 30 tahun, dengan cara kerja anda berapa tahun anda akan mencapai posisi seperti saya?
5. Buatlah sesuatu yang tidak dibuat orang lain. Kalau anda menjalankan business as usual (seperti yang dilakukan orang lain), then how low can you go, how long you can pay?
6. Harus pelan-pelan berusaha. Semua dijalani sendiri: you bisa nekan cost, you dapat ilmunya sehingga tidak ditipu.
7. Anda boleh rekrut orang sepintar mungkin, dengan catatan anda harus lebih pintar daripada orang itu.
8. Jadi pengusaha itu jangan cengeng, jangan mudah menyerah. Kalau jatuh ya bangun, jatuh lagi bangun lagi, jatuh lagi ya terus bangun lagi.
9. Kalau untung besar senengnya sedikit saja, kalau jatuh sedihnya sedikit juga. Amplitudo antara kebahagiaan dan kesedihan itu kecil saja supaya kita tidak terbuai.
10. Bisnis adalah peristiwa individu, bukan peristiwa kelompok atau paguyuban. Jangan rely on kelompok. Andalah yang harus berbuat untuk sukses, bukan kelompok anda sukses lantas anda ikut-ikutan sukses.
11. Cepat ambil keputusan sebelum terjadi hal yang sangat mendasar.
12. Jangan besar pasak daripada tiang.
13. Kompetisi di Indonesia masih sangat limited. Menjadi orang sukses di Indonesia jauh lebih mudah daripada di negara mana pun. Kalau kesempatan ini tidak kita ambil, orang lain (luar negeri) yang akan mengambilnya.

CHALENGE MILAD V TDA DARI CHAIRUL TANJUNG:
Product Innovation: menciptakan produk yang belum diciptakan orang lain. Kalau jumlahnya banyak akan dikompetisikan. Hadiah utama disediakan khusus oleh Chaerul Tanjung.

ERBE SENTANU:

1. Power anda bukan pada action anda, tapi pada ketenangan dan keyakinan anda.
2. Kalau ingin sukses tapi susah tidur, pikir ulang keinginan anda. Anda harus (ingin) sukses tapi tetap bahagia, bisa tidur nyenyak, tetap tersenyum dan tertawa.
3. Tidak punya takut, have fun seperti kanak-kanak, akan membawa kesuksesan.
4. Tidak usah memikirkan sukses dan gagal, di sinilah tempat anda mewujudkan impian anda.
5. Menangis is power. Hanya orang ikhlas yang bisa menangis bahagia, menangisi nasibnya, menangisi berkahnya.
6. Jangan terlalu fokus pada urusan anda. Fokuslah pada urusan orang. Di antara ketidakberdayaan anda, sisihkan sedikit daya anda untuk membantu orang lain.
7. Kalau hati bisa dipertahankan “hijau” (ikhlas), kesuksesan akan otomatis datang. Keajaiban terjadi. Karena tidak ada kompetitor untuk orang yang ikhlas.
8. Green heart movement -> lingkungannya akan jadi serba “hijau”, orang-orangnya, kesejahteraannya, kesehatannya. Hanya dibutuhkan satu orang di tiap RT, dan anda bisa mewakilinya.
9. Global Green Heart Initiative, untuk mengubah nasib negeri ini. From national power to global green heart leadership.
10. Do world class business. Make world class qualities. Anda jauh diberkati.
11. Suatu hari anda akan menangis sepanjang hari karena merasa bersyukur dan diberkati hidup di jaman yang luar biasa ini.

Catatan orang2 hebat di Pesta Wirausaha 2010 sesion 1

Saya copy ini dari seorang kawan dari surabaya, namanya Titah rahayu titahrahayu@gmail.com ,semoga bermanfaat buat semuanya

============================================

Sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih saya atas kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah serta dukungan kawan-kawan untuk keberangkatan saya ke acara Milad IV komunitas Tangan Di Atas (TDA) di Jakarta, saya ingin membagi sedikit ilmu yang sempat teraih oleh tangan-tangan kecil saya kepada kawan-kawan yang belum berkesempatan hadir. Ilmu dari para narasumber yang luarbiasa tersebut hanya akan saya sajikan poin-poin pokoknya, namun saya yakin kawan-kawan saya yang luar biasa pasti sudah bisa menangkap maknanya.

IR. CIPUTRA:

1. Kalau anda tidak punya “iman” atau keyakinan, anda tidak bisa sukses.
2. TDA harus memberikan pelatihan entrepreneurship. Jangan hanya menyuruh orang berenang tanpa mengajari cara berenang.
3. Enterpreneur bukan dari turunan, tapi dari disiplin yang bisa dipelajari.
4. Seorang entrepreneur bisa mengubah sampah & kotoran menjadi emas.
5. Anda pasti bisa menjadi world class entrepreneur kalau rajin mengikuti pelatihan. Jadilah world class entrepreneur by design & by training
6. Jangan puas berenang di kolam kecil, jadilah juara renang di laut lepas. Anda bisa!

H. ALAY:

1. Barangsiapa menguasai bahasa suatu kaum, ada peluang menjadi raja kaum itu.
2. Bagi seorang entrepreneur, setiap apa pun yang terjadi, apa pun yang ditemui, adalah peluang.
3. Tidak ada lawan bisnis. Yang ada adalah mitra bisnis (walaupun core bisnisnya sama).
4. Berbisnislah dengan nurani dan yakinlah pertolongan Allah.

ERI SUDEWO:

1. Kalau mau jadi world class entrepreneur tidak perlu capek-capek melihat ke mana-mana, konsen saja pada kualitas produk sendiri.
2. Disiplin, disiplin, disiplin. Anda tidak bisa sukses kalau tidak bisa mendisiplinkan diri sendiri.

SANDIAGA UNO:

1. Just do it. Tekun. Teliti. Belajar dari kesalahan. Tidak pernah menyerah.
2. Memulai usaha itu tidak pernah mengenai modal. Modal itu urusan ke-5, ke-6, ke-10.
3. Jangan takut serbuan produk China. Produk kita mampu bersaing.
4. 12 th terakhir ekonomi Indonesia tumbuh pesat. Kalau tidak ada sesuatu yg fatal, tahun 2010 Indonesia akan jadi 10 besar negara ekonomi terkuat. Jumlah kalangan menengah-atas akan tumbuh pesat. Jadi jangan berpikir membuat produk-produk murah (an) untuk menyaingi produk China.
5. Keterbatasan-keterbatasan itu tidak ada, kitalah yang menciptakannya di dalam kepala kita.
6. Mimpilah jadi nomor satu, kalaupun meleset masih jadi tiga besar.
7. Perusahan-perusahaan besar punya ciri khas: fokus, tekun dalam bidangnya, dan mengalahkan saingan-saingannya.
8. Kalau jadi karyawan kita tidak mungkin bisa “membaca ke depan”. Hanya pengusaha yang bisa melakukannya.

NAOMI SUSAN:

1. Utang/keterbatasan memiliki kekuatan: memotivasi kita segera keluar dari masalah. So, be negative!
2. Seringkali ide bisnis baru yg luar biasa justru jadi bumerang.
3. Harus selalu menerapkan profesionalisme, jangan personalisme.
4. Ada yg bilang bisnis itu susah? Mulailah dari yang mudah! Bisnis itu rumit? Lakukan bisnis yang sederhana! Bisnis butuh modal banyak? Lakukan bisnis bermodal kecil. Menjadi pebisnis harus berpendidikan tinggi? Orang tidak berpendidikan pun bisa berbisnis. Berbisnis harus punya keahlian? Tidak selalu. Pebisnis harus bekerja keras? Siapa suruh?!
5. Terkait no 4 Bu Naomi memutar video bisnis Bu Icih, “pedagang ndheprok” sate cecek/kikil di Pasar Baru. Sehari Bu Icih bisa menjual sate cecek 1.000 tusuk @ Rp 1.000 plus aneka kue & gorengan. Khusus ttg sate cecek, dari 1 kg cecek seharga Rp 15.000 plus biaya bumbu dll Rp 5.000, dapat dihasilkan 100 tusuk sate cecek. Silakan hitung sendiri berapa keuntungan Bu Icih sehari? Sebulan? Setahun? Contoh bahwa bisnis itu mudah, sederhana, bisa dilakukan siapa saja, tidak butuh modal banyak, untungnya besar!
6. Buat rencana bisnis. Amankan modal. Potong biaya. Dapatkan laba tunai (non piutang). Pelihara pelanggan produktif. Tuai referral. Lakukan iklan & promosi. Manfaatkan koneksi. Bentuk system. Bersikap fleksibel.
7. Miracles are only for the braves.
8. Opportunity is nowhere now, here.

BOB SADINO:

1. Jangan sebut istilah UKM, nanti mindset-nya kecil terus. Ganti istilah UKM dengan UBB (Usaha Bakal Besar).
2. Saya berbisnis tanpa rencana, tanpa tujuan, tanpa kerja keras.
3. Saya mulai bisnis tanpa rencana. Begitu mulai bisnis, merencanakan apa yang dilakukan sehari besok. Cukup sehari ke depan.

PURDIE E. CHANDRA:

1. Jadi pengusaha gak harus pintar sekolahnya. Kalo bisa IP-nya < 3. Gak lulus gak apa-apa. Orang pinter biasanya penakut, terlalu banyak berhitung-hitung.
2. Pakai otak kanan. Kreatif. Meloncat-loncat. Intuitif.
3. Cara paling gampang mengembangkan otak kanan, pakai teknik 9A: action, action, action, action, action, action, action, action, action!
4. BISNIS = Berani Investasi Sedekah Nekad InsyaAllah Sukses.
5. BOSS = Berani Optimis Sedekah Selamanya
6. Anak kecil bisa berjalan karena tidak takut resiko. Jangan pernah berpikir ingin meminimalkan resiko.
7. Berzakatlah lebih dari 2,5%. Kelebihannya merupakan “indent” untuk rezeki berikutnya.
8. Menciptakan masa depan itu dengan pola pikir masa depan, bukan dengan pola pikir masa sekarang, apalagi masa lalu.
9. Harus berani utang, makin banyak makin baik, biar makin banyak yang mendoakan usaha kita berhasil.